Juli 10, 2010

^_Cerita Cintaku_^

12 Agustus 2007

Bermula dari tanggal itu……….

Aku takut tertidur tapi bila aku sudah tertidur aku tak ingin terbangun…I wont it to be true, I’m scare,,so scare…

Baru aku tau hanya ada satu orang yang bisa membuatku berubah drastis, yang bisa membuatku bahagia, menangis dan menyesal dalam waktu yang hampir bersamaan. Aku tak bisa mengubah pikiranku tentangnya, bahkan untuk merubah pendirianku untuk melupakannya.

Ini cerita cintaku, 19 hari untuk selamanya, 19 hari masih tetap dengan rasa yang sama hingga saat ini, 19 hari yang menyakinkanku bahwa dunia masih berputar meski dia tak ada di sampingku lagi bahkan sampai ada yang menggantikanku di sampingnya.
Inilah makna cinta, atau mungkin hanya sekedar harapan kosong…

Mengutip lagu Bram-Makna Cinta

Saat kecilku pernah bertanya
Tentang arti cinta pada bunda
Bunda pun menjawab cinta adalah
Kasih sayang induk dan anaknya

Saat kumulai beranjak dewasa
Pada sahabatku pun bertanya
Dia pun menjawab cinta adalah
Cinta adalah kasih sayang dua insan manusia

Reff:
Mereka yang mampu menjawab
Makna cinta yang selalu kutanyakan
Mereka yang terjerat rasa cinta
Banyak mengandalkan cahya suka dan duka

Ku terus mencoba tuk bertanya
Walau kiniku terjerat cinta
Pinta terjawab dengan kata
Mungkin cinta hanya tuk dirasa

Repeat Reff

Suka duka akan mewarnai cinta
Yang menyatukan dua insan berbeda
Mungkin takkan kutemukan makna cinta
Sebelum kumenjalaninya


Ku coba terus bertanya sampai tulisan ini ku muat di blogku,makna cinta yang sebenarnya…makna cinta yang telah ku jalani tak seindah makna cinta yang ku bayangkan, makna cinta yang sedang ku mengerti cukup ada satu kata yang mewakili yaitu “Sakit”. Cinta itu tak cukup hanya di rasa, cinta itu juga tak cukup di logika saja, bahkan ketika rasa dan logika bertemu, menurutku cinta masih saja tak dapat didefinisikan. Aku masih ada di sini untuk merasakan dan melogika cinta dalam kehidupan yang miris tak bisa di anggap sebagai kehidupan.
Aku tak ingin menyesal telah mencintai seseorang, aku tak pernah menyesal dapat mengenalnya, aku sungguh bahagia pernah menjalani hari hari bersamanya…
Tapi kini cerita cintaku masih sama seperti 3 tahun yang lalu,,,dingin dan tak bersahabat. Satu harapanku untuk saat ini,aku akan tetap di sini dengan rasa dan logika yang sama untuk sebuah cinta…
Inilah cerita cintaku…………………………… ^^

-------------------------------------------------------------------------------------------

Oktober 16, 2009

Kujemput jodohku

Di kutip dari buku “kujemput jodohku” karya Fadlan Al-Ikhwani

Siapa yang sedang futur gara-gara ikhwan/cowok, akhwat/cewek atau pasangan hidupnya…

Mungkin kutipan doa di bawah ini bisa membantu kita agar lebih kuat lagi melangkah ke depan tanpa bayang-bayang masa lalu,

Bismillaahirrohmaanirrohiim . . .

Hamba serahkan sepenuhnya kepada-Mu

Kepada Dzat yang menggenggam segala urusan

Ya Allah inilah diriku

Diri yang lemah tiada daya, tanpa kekuatan dari-Mu

Diri yang lemah tiada kehendak, tanpa iradat-Mu

Tiada kemampuan, tanpa pertolongan-Mu

Aku yakin semua ada dalam takdir-Mu

Aku yakin semua ada dalan kuasa-Mu

Aku yakin semua atas izin-Mu

Aku yakin semua berjalan sesuai skenario-Mu

Aku ingin melangkah pada pijakan kakiku

Aku ingin melangkah tanpa harus dibayangi masa lalu

Aku ingin melangkah tanpa harus dibayangi oleh perasaan cinta semu

Aku ingin melangkah dengan segenap semangatku

Ya Allah, tolonglah diriku

Hilangkanlah bayangan wajahnya dari hatiku

Hapuslah segala bentuk keindahan yang pernah terjadi dahulu

Buang segala hal yang mengusik pikiranku

Duhai Engkau yang pernah hadir dalam lembaran hidupku

Izinkan aku untuk membuang rasa cinta kepadamu dalam hatiku

Akan ku hapus segala bentuk kenangan yang pernah terjadi dahulu

Amin.

Apa yang sedang Anda pikirkan sekarang?

Semoga tetap dalam bingkai iman dan islam, penuh takwa kepada Yang Maha Kuasa. Tak usah terlalu lama di pikir, pilihan ada di tanganmu, aku dan kita semua. Jangan menyesal dengan pilihan Anda karena semua telah ada dalam takdir Anda. Semoga kedewasaan senantiasa ada dalam setiap detik ujian hidup Anda. Selamat menikmati cinta yang penuh berkah dari Sang Maha Penguasa Hati!

September 04, 2009

BAGAIMANA MENYENTUH HATI-ABBAS ASY-SYISII

Buku yang berjudul bagaimana menyentuh hati ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya untuk selalu berdakwah, jangan sampai berhenti, harus terus melangkah, karena kita tidak mengenal kata “berhenti” dalam berjihad. Siapakah sasaran dakwah kita? Yaitu dari individu kemudian keluarga dan akhirnya masyarakat. Maka kita harus senantiasa memperbaiki diri dan menyeru orang lain ke jalan kebaikan. Metode dakwah haruslah tadarruj (bertahap), sebagaimana firman Allah SWT, ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat” (Asy-Syu’ara: 214)

Tugas kita sebagai da’i adalah sepeti tugas para pegawai listrik seperti perumpamaan Imam Syahid Hasan Al-Banna, yaitu mengalirkan kekuatan Al-Qur’an Al-Karim ke setiap hati orang-orang muslim agar senantiasa bersina dan menerangi sekelilingnya. Rintangan berdakwah itu sendiri datang dari kita sebagai seorang da’i, menyangkut potensi diri secara ruhaniah, di samping kecakapan untuk membuat program, serta ketahanan dalam mewujudkannya. Perilaku dan keteladanan seorang da’i yang ikhlas akan mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada tulisan dan ceramah. Oleh karena itu, buku ini juga mengajarkan kepada kita dimana indra kita berperan penting dalam berdakwah. Orang yang tidak mengetahui dan mensyukuri nikmat Allah SWT berupa indra adalah orang yang tidak mengetahui sumber kehidupan yang amat besar. Misalnya, mata. Mata adalah sarana terpenting bagi seorang da’i dan merupakan wasilah yang dampaknya sangat besar bagi mad’u. Karena ketika seorang da’i memandang saudaranya sesama muslim denga penuh kasih sayang, seakan-akan ia telah memberikan hartanya yang paling berharga.

Dalam kehidupan ini manuusia dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu :
1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Islamiah
2. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Asasiyah
3. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Jahiliah

Pendekatan itu harus dilakukan dengan lemah lembut. Seorang da’i tatkala berdakwah di masyarakat harus memberi sekaligus menerima (give and take). Untuk menghadapi objek dakwah kita tidak boleh berputus asa, tetapi harus berusaha disertai doa agar Allah membukakan hati mereka.

Hal yang penting adalah menghafal nama, karena dari sinilah terjadi interaksi dan lahir sifat saling percaya sesama individu. Selain itu, memberi senyum adalah salah satu alat dalam berdakwah dimana Rasulullah Saw bersabda ”Senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah.” Senyuman adalah gambaran isi hati yang menggerakkan perasaan dan memancar pada wajah seperti kilatan cahaya, seakan berbicara dan memanggil, sehingga hati yang mendengar akan terpikat.

Metode dakwah yang lain yaitu bisa diambil dari hadist berikut ini.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda, ”Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam: jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah. Jika sakit maka maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan ’Yarhamukallah’), dan jjika meninggal dunia maka antarkanlah (ke pemakaman).”

Langkah-langkah apa yang harus ditempuh seorang da’i, di dalam buku ini dipaparkan dengan hadist yaitu dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, ”Setiap anggota badan manusia diwajibkan mengeluarkan sedekah setiap hari di mana matahari terbit. ”Para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, bagaimana kita dapat bersedekah?” Rasul menjawab,”Sesungguhnya pintu untuk berbuat baik itu sangat banyak. Bertasbih, bertakbir, dan bertahlil adalah sedekah; menyingkirkan duri di jalanan adalahh sedekah; menolong orang tuli atau buta adalah sedekah; dan menunjukkan orang yng kebingungan, menolong dengan segera orang yang sangat memerlukan adalah sedekahmu terhadap dirimu.”

Di dalam buku ini, pengarang juga menyinggung tentang penampilan seorang da’i. Pada hakikatnya, dakwah adalah menawarkan sebuah risalah dan landasan pola berpikir yang tercermin dalam akhlak, kepribadian, dan penampilan. Hendaklah seorang da’i senantiasa berpenampilan baik dan berakhlak mulia sehingga yang memandang menjadi tertarik dan simpati. Maka kita akan menjumpai ada sebagian orang yang menggantungkan kepercayaan melalui pandangan matanya.

Berjabat tangan. Tangan adalah alat yang sangat peka. Ia dapat menerima dam mengirim isyarat-isyarat yang tampak pada wajah atau yang tersimpan dalam hati. Berjabat tangan juga dapat menghapus dosa-dosa.

Sebagai seorang da’i, kita harus selalu optimis dan lapang dada. Dakwah menuntut partisipasi setiap muslim sesuai dengan kadar yang tidak sampai mempersulit kehidupannya. Setiap muslim harus menyadari bahwa fisik manusia terdiri dari beberpa anggota yang memiliki tugas dan misinya. Selain itu, seorang da’i harus benar-benar berorientasi kepada Allah dalam setiap langkahnya, agar dibukakan oleh Allah hatinya dan hati orang yang menjadi sasaran dakwahnya.
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya.” (Yunus : 9)

Da’i yang memahami misinya dalam mengatasi persoalan masyarakat, tentulah akan menjauhi ungkapan, khotbah, dan ceramah yang melukai hati orang, lembaga, atau masyarakat. Allah berfirman, ”Tolaklah (kejahatan itu)dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (Fushilat: 34)

Mei 31, 2009

PINTU HARMONISASI DIBUKA DENGAN KUNCI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DARI SANG PEMIMPIN SEJATI

Pada zaman global sekarang ini, bila ada perubahan dan itu tidak pasti maka kelak akan di tinggalkan oleh masyarakat. Terlebih lagi calon pemimpin yang hanya mengumbar visi misi tak berbuah manis apapun juga. Masyarakat Indonesia yang notabene hanya berpendidikan tak sampai ke perguruan tinggi pun tak ingin dirinya dipimpin oleh pemimpin yang kolot. Mereka masih bisa berfikir mau dibawa kemana mereka, mau diapakan mereka dan hal – hal pesimitis lainnya. Mereka menginginkan pemimpin rakyat yang dapat menyuarakan keadaan lingkungan dengan sungguh – sungguh jelas, lantang dan tentunya ”benar”.
Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah dan atau para pemimpin negara mulai mengalami kemunduran. Tidak sedikit rakyat yang tidak peduli terhadap adanya pemerintah, bahkan ada sebagian yang mengatakan, kita tidak perlu adanya pemerintah. Kehidupan bermasyarakat akan bisa berjalan normal tanpa adanya campur tangan pemerintah. Melihat fenomena seperti ini sangat disayangkan sekali untuk terwujudnya Indonesia bersatu.
Kekecewaan rakyat sangat terlihat, apa lagi setelah mereka mendengar janji-janji yang diucapkan oleh para pemegang kekuasaan sebelum mereka memangkunya. Rakyat merasa dibohongi dengan adanya janji-janji yang pernah diutarakannya. Rasa kecewa ini bisa dimaklumi, karena setelah memangku jabatan, mereka tidak bisa memenuhi janji yang pernah terucap sebelumnya karena berbagai alasan. Akhirnya, rakyat memilih mendekap di rumah daripada datang untuk memilih calon – calon yang salah.
Percaya adalah merupakan suatu kebutuhan hidup dalam kehidupan bersama di masyarakat bahkan di kehidupan berbangsa dan bernegara, karena itu perlu adanya saling percaya bila kita ingin menjalin hubungan baik dengan siapa saja. Apabila ketidakpercayaan itu muncul maka benteng keterbatasan akan terbangun dan akhirnya mengalami kesulitan dalam menjalankan suatu pekerjaan.
Pemimpin dalam bahasa Yunani kuno “THUCYDIDES”, artinya :”Memiliki pengetahuan tentang tugas, dan rasa kehormatan dalam tindakan”. Pemimpin sejati bersifat adil dan jujur dan bukan hanya karena HUKUM dan ATURAN, mereka merupakan orang yang terbuka, beretika dan dapat dipercayai (Kadir, 2001). Terbuka sebagai pemimpin berarti seorang pemimpin harus mau dan mudah bergaul dengan siapa saja yang dihadapinya. Beretika, diambil dari kata ”etika” yang dapat didefinisikan sebagai kewajiban untuk berperilaku secara bermoral, mengetahui mana yang salah dan mana yang benar. Sedangkan dipercayai adalah sikap yang muncul karena kejujuran. Hendaknya seorang pemimpin mempunyai kejujuran dalam mengungkapkan kebenaran di lingkungannya sehingga pengikut – pengikutnya memiliki kepercayaan untuk mengikutinya.
Hal yang paling mendasar dari organisasi adalah komunikasi. Dimana nantinya komunikasi ini memberikan pengaruh terhadap keberlanjutan atau istilahnya ”nyawa” organisasi. Tidak mungkin sebuah organisasi berjalan tanpa ada komunikasi antar anggota, antar pengurus bahkan antara anggota dengan pengurus. Melalui komunikasi, pemimpin membangun kepercayaan pada pengikutnya. Kepercayaan merupakan modal utama pemimpin. Jika rakyat percaya pada pemimpinnya, mereka biasanya akan mendukung kebijakan yang diambil oleh pemimpin itu. Pemimpin yang mampu melahirkan kepercayaan kemungkinan besar juga mampu menggalang kerja sama, bahkan dengan unsur-unsur masyarakat yang selama ini bersikap sinis terhadap kemimpinannya sekalipun.
Bangsa Indonesia telah berganti presiden hampir 6 kali. Dalam proses pergantian tersebut tak ada salahnya kita belajar dari karakter komunikasi mereka masing – masing. Ada petuah mengatakan, ”Kita tidak bermaksud untuk mengagung-agungkan pemimpin masa lalu, tetapi janganlah masa lalu tersebut berlalu begitu saja tanpa makna, sebab masa lalu mengandung berbagai kebajikan, kearifan yang dapat dijadikan bekal melangkah kedepan”. Oleh karena itu, karakter komunikasi kepemimpinan mereka akan diulas sesuai dengan sumber yang diambil. Mulai dari kepemimpinan Soekarno, beliau adalah sosok tegas, berani, teguh pada prinsip, bertanggung jawab, empati pada rakyat jelata dan konsisten, dalam arti tidak plin-plan. Ketegasan, keberanian, dan sikapnya yang teguh tentu sangat mempengaruhi komunikasi politik Soekarno. Selain itu, Soekarno juga seorang yang brilliant dan dikenal cepat dalam mengambil keputusan (Lesmana, 2008).
Kemudian pemimpin bangsa ke-2 adalah Presiden Soeharto. Menurut Lesmana (2008), bahasa tubuh dan kata – kata Soeharto padat. Apabila bertemu dengan Soeharto terlihat kewibawaannya dari kata – kata beliau. Soeharto adalah sosok yang bersuara cukup lembut (tidak keras) tetapi isi muatannya terasa berat. Bapak pembangunan ini mempunyai komunikasi politik yang tertib, satu arah, singkat dan tidak bertele-tele, kecuali dalam situasi tertentu.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal dengan BJ Habibie adalah seorang extrovert. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini memiliki gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Semua orang terkejut, terutama Ali Alatas yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, ketika Habibie tiba-tiba mengumumkan kepada dunia internasional tentang pemberian opsi kepada rakyat Timor Timur : tetap bergabung dengan Indonesia atau melepaskan diri sebagai negara merdeka. Si Jenius ilmuwan konstruksi pesawat terbang ini adalah sosok yang sangat temperamental. Ia cepat emosi, cepat marah, apalagi kalu diajak berdebat. Salah satu penyebab Habibie sering ngotot dalam berdebat dan bertindak emosional adalah persepsinya sebagai “orang pintar”, walaupun semua orang mengakui bahwa Habibie memang pintar. Di sisi lain, Habibie sering terjebak dalam “komunikasi topeng”. Kasus paling gambling yang melatarbelakangi komunikasi topeng ini adalah dugaan KKN Soeharto. Sejak diambil sumpahnya sebagai Presiden RI Habibie terus didesak oleh elemen-elemen masyarakat untuk segera mengusut dugaan korupsi Soeharto dan kroninya (Lesmana, 2008).
Gus Dur adalah Presiden Indonesia keempat. Masa kepemimpinannya tidak lama, hanya 21 bulan (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001). Ia dilengserkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dipimpin Amien Rais dan digantikan Megawati Soekarnoputri. Meski rentang kepemimpinannya paling singkat dalam sejarah Indonesia, sepak terjangnya banyak menuai kontroversi. Manuver-manuvernya sulit dipahami. Gayanya yang ceplas-ceplos menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Gus Dur tidak bisa memisahkan statusnya sebagai kiai dan Presiden Republik Indonesia. Statusnya sebagai kiai bahkan kerap lebih menonjol daripada sebagai Kepala Negara. Akibatnya, komunikasi politik Gus Dur kacau. Sebagai kiai Gus Dur adalah sosok yang terbuka terhadap siapa saja, termasuk terbuka terhadap segala informasi yang dibisikkan kepadanya. Celakanya, Gus Dur sering percaya begitu saja pada bisik-bisik orang tanpa pernah lagi mengeceknya (Lesmana, 2008).
Presiden Indonesia kelima ini bisa disebut sebagai Presiden Indonesia paling pendiam. Putri Bung Karno ini sepertinya seorang pengikut fanatik pepatah kuno “Silence is Gold“. Namun, diamnya Megawati sering kali kelewatan. Ia tetap tak bersuara, bahkan ketika negeri ini membutuhkan kejelasan sikapnya (Lesmana, 2008). Ada kisah menarik tentang diamnya Megawati. Menjelang tutup tahun 2002 aksi-aksi unjuk rasa anti-pemerintah, terutama dilancarkan mahasiswa, menunjukkan eskalasi yang tinggi. Aksi ini menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik. Di tengah hingar-bingar unjuk rasa itu, beredarlah rumor yang menyebutkan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengompori rangkaian unjuk rasa itu. Setelah di usut dan ditemukan “biang” onarnya, reaksi presiden wanita Indonesia ini adalah diam dengan senyum yang indah, memaafkan dan memeluknya.
Lalu bagaimana dengan presiden kita yang terakhir ini?Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah orang yang selalu tampil rapi dengan tutur kata yang tertata. Sebagai seorang perfeksionis, SBY selalu berbicara hati-hati. Bahkan setiap kata yang keluar dari bibirnya seolah diartikulasikan secara cermat (Lesmana, 2008).
Setiap presiden yang pernah memimpin Bangsa Indonesia memiliki karakter dan gaya komunikasi yang berbeda – beda dari yang pendiam hingga yang meletup – letup bagaikan minyak dipanasi. Ketika sekumpulan manusia atau individu ini saling berinteraksi dalam sebuah organisasi, maka satu hal yang tidak dapat dihindari adalah terciptanya komunikasi diantara pengurus. Komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan, menerima dan menerjemahkan informasi diantara pengurus dan anggota organisasi. Setiap organisasi hendaknya memperhatikan kemampuan individu atau kelompok dalam organisasinya perihal kemampuannya dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non vervbal.
Sebenarnya tantangan komunikasi dalam konteks kepemimpinan adalah ketika menghadapi budaya. Budaya merupakan sebuah nilai yang sangat sensitif yang melekat pada sebuah kelompok, ras, etnik tertentu. Belum lagi dalam era globalisasi ini, mengakibatkan tantangan antar bangsa menjadi sebuah momok terhadap keberhasilan komunikasi. Seorang pemimpin harus dapat menyikapi hal ini dengan bijak, karena intinya perbedaan budaya adalah juga aset yang penting bagi perkembangan sebuah organisasi jika dikelola dengan benar.
Untuk menjadi pemimpin yang sanggup berkomunikasi dibutuhkan latihan, dan biasanya akan terbentuk dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Proses komunikasi yang efektif harus dimulai dari pesan yang jelas dan informative, baik itu lisan maupun dalam bentuk tulisan. Salah satu tolak ukur tersampaikannya pesan dengan baik kepada penerima pesan adalah dari sisi pemberi pesan. Pemimpin (pemberi pesan) yang dipercayai akan mampu dengan mudah menyampaikan pesan tersebut karena penerima pesan telah mengetahui kapasitas dan kredibilitas dari pemimpin.
Pemimpin sebaiknya menggunakan taktik yang jitu dalam mempengaruhi anggotanya. Hal ini berkaitan pula dengan proses komunikasi dimana nantinya anggotanya akan memberikan umpan balik dari pesan yang telah disampaikan. Salah satu taktik yang mudah diterima adalah mengedepankan rasionalitas yang diiringi dengan ketegasan yaitu konsisten dalam setiap ucapannya. Disertai pula bukti – bukti yang nyata pada setiap ucapannya sehingga anggotanya akan mudah percaya dengan apa yang disampaikannya. Tak dapat dipungkiri bahwa karakteristik yang berbeda – beda dari anggotanya akan berpengaruh pula dalam proses komunikasi. Pemimpin sebaiknya dapat mengemas pesan yang akan disampaikan sesuai dengan kondisi, situasi dan karakteristik penerima pesan. Sungguhlah berbeda apabila pemimpin berkomunikasi dengan cleaning service. Seharusnya pemimpin tidak mengeluarkan kata – kata seperti yang dipakai saat rapat dengan relasi perusahaan atau sejenisnya. Hal ini karena ada perbedaan pengalaman dan pengetahuan kerja. Oleh karena itu, fleksibilitas komunikasi dari seorang pemimpin harus diperhatikan dengan seksama.
Peran pemimpin tentu sarat dengan dunia mempengaruhi. Maka komunikasi adalah “jantung”nya kepemimpinan tersebut. Seorang pemimpin dalam penyampaian pesan sebaiknya menggunakan kata – kata yang kuat. Maksudnya adalah penggunaan kata yang mempunyai arti kuat dan lebih dari kata biasanya. Misalnya, apabila akan mengucapkan kata perubahan, maka diganti dengan reformasi. Penggunaan kata – kata yang kuat ini menunjukkan kualitas dari seorang pemimpin. Akan tetapi, berhati – hatilah dalam menggunakan kata – kata kuat tersebut. Tak jarang pemimpin yang salah dalam menempatkan kata – kata kuat pada kalimatnya. Oleh karena itu, jangan terlalu sering menggunakan kata – kata kuat yang masih diragukan artinya.
Lalu bagaimana dengan gaya komunikasi? Drs Christiana Sahertian dalam out bond management training Integritas Perempuan dalam Memimpin (2009) di malang menjelaskan bahwa gerak-gerik tubuh dan penampilan berperan 50 persen dalam menentukan efektif atau tidaknya suatu komunikasi. Sementara irama, kecepatan, nada dan kejelasan berbicara hanya berperan 38 persen dan sisanya ditentukan oleh faktor kata-kata yang disampaikan. Karena itu ketika berkomunikasi, seorang pemimpin harus bisa memperlihatkan penampilan dan gaya bicara yang menyenangkan kepada anggotanya. Komunikasi tersebut seringkali disebut dengan komunikasi nonverbal, menurut Dubrin (2001) ada beberapa hal yang dapat ditunjukkan oleh seorang pemimpin, yaitu :
1. Selalu menegakkan badan dalam berkomunikasi
2. Menatap lawan bicara dan memlihara kontak mata dengan lawan bicara
3. Berbicara dalam volume yang sedang, tidak terlalu keras dan denggan intonasi yang teratur
4. Senyum sesaat, jangan senyum yang terlalu lebar, menunjukkan bahwa anda adalah orang yang serius tapi santai
5. Selalu mempersilakan lawan bicara untuk menjawab maupun merespon sesuatu yang telah pemimpin sampailaikan.
Sikap nonverbal yang mendukung komunikasi di atas bertujuan untuk memperkuat penampilan diri dan membangun kepercayaan anggota. Sikap nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika berbincang – bincang, penyampaian gagasan dan pikiran seringkali melalui pesan – pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun lebih banyak ”membaca” pikiran melalui petunjuk – petunjuk nonverbal. Komunikasi nonverbal berfungsi untuk memperjelas maksud dan makna pesan sehingga tercapailah komunikasi yang berkualitas tinggi.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa komunikasi dapat menimbulkan kepercayaan. Komunikasi dapat mencairkan kebekuan dari suatu masalah, mengupas segala persoalan dan dapat menghilangkan segala prasangka. Dengan komunikasi yang baik diharapkan pemimpin dapat mengayomi, membimbing bawahannya, memberi paradigma yang berbeda dan berbagi pengalaman. Begitulah hakikat dari komunikasi sehingga menimbulkan kepercayaan kemudian dengan kepercayaan maka keharmonisan dapat diraih dan menjadikan organisasi mempunyai benteng dari pengaruh lingkungan luar yang berdampak negatif. Keharmonisan dari komunikasi itu pula yang dapat membuahkan hasil jangka panjang yang menguntungkan.


DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU
Dubrin, Andrew J. 2001. Human Relations & Interpersonal Job – Oriented Skills (7th Ed). New Jersey : Prentice Hall
Lesmana, Tjipta. 2008. Dari Soekarno sampai SBY, Intrik & Lobi Politik Para Penguasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

B. ARTIKEL INTERNET
Anonim, ”Komunikasi Efektif”, http://www.malangpostnews/index.php.htm, diakses tanggal 24 Mei 2009
Kadir, Rahman A, ”Ketika Krisis Kepercayaan Melanda Pemimpin Pemerintahan”, www.google.com , diakses tanggal 13 Mei 2009

April 21, 2009

Seputar nikah nih!!!







Assalamu'alaikum. Wr. Wb

Berkaca dari seorang kawan yang berani mengambil keputusan untuk menikah. Seorang akhwat yang penuh kelembutan menguntai senyum ikhlas ketika di pinang. Subhanallah ya Allah,,,ketika memang telah Engkau gariskan apa yang terjadi memang itulah yang terjadi. Sebelumnya ku ucapkan penuh takdzim kepada sahabatku Eka Kurniawati, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Amiiin,,,

Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"
(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)

Liat kawan anjuran rasulullaah di atas, nikah itu sunnah Rasulullaah, barangsiapa yg tidak suka berarti bukan termasuk golongan Rasulullaah...Na'udzubillaah... Bukannya tidak mau menikah,,,tapi belum siap lahir batin.

Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga)
(Qs. An Nuur (24) : 26).

Kalo ayat di atas cukup menohok, membuatku selalu ingin memperbaiki diri, aku ga mau dapat suami yang pemarah sepertiku, aku ga mau dapat suami yang cuek kaya aku, pokoknya aku ga mau dapet suami yang jelek2ku juga ada di dia...Na'udzubillaah,,,

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata.
(Qs. Al Ahzaab (33) : 36).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).


Yuk,,,bareng2 memperbaiki niat, menata hati dan menabung kesabaran karena Allah. Jikalau memang dia yang diberikan utk kita maka terimalah karena Allah. Bismillaah,,,semoga ketetapan Allah tak jauh dari apa yang ku bayangkan. Amiiin,,, (Hmmm,,,bermimpi tak apa2 kan?)

Salam cinta dan persahabatan,!

Wassalam,,,, ^_^


Maret 25, 2009

Perubahan dengan energi!




Kiat Menuju Perubahan

Mulai dari diri sendiri

Mulai dari yang kecil

Mulai saat ini


Tapi jangan lupa untuk membangkitkan energi kita, antara lain ;

  1. Perbanyak asupan mineral magnesium
  2. Berjalan-jalan
  3. Tidur siang cukup
  4. Jangan tinggalkan sarapan dan waktu makan lainnya
  5. Kurangi stres dan tahan emosi
  6. Minum air putih yang banyak dan kurangi alkohol
  7. Perbanyak makanan berkabohidrat dan kurangi gula
  8. Selingi dengan cemilan berenergi
  9. Minum susu
  10. Cek hormon tiroid dan jumlah sel darah merah

-Mr. SGM-

Februari 18, 2009

DI GSP MENGUKIR CINTA

Assalamu'alaikum. Wr. Wb

Salam perjuangan dan kejayaan,
yakinlah pasti Allah akan menolong kita.


Hari ini,,,kami berjuang bersama setelah sekian lama vacum di telan vacum cleaner mungkin. Kangen rasanya dengan kebersamaan seperti ini dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Ya Allah,,, berikanlah kami ketabahan untuk mengarungi samudera kehidupanMu ini. Bila mungkin saat itulah kami berpisah,,,pisahlah kami dengan cara yang baik dan bila nanti kita di pertemukan,,,,pertemukanlah kami pada jalan yang benar dan tempat-Mu yang kau ridhai.

Hari ini,,,kami ukir kembali nilai kekeluargaan HSTP. Hari ini,,,kami buktikan bahwa kami sayang kepada saudara-saudara kami. Dan pada hari ini,,,kami berhasil melewati masa sulit untuk bersama,,,meraih tujuan bersama dan hasilnya.....KAMI BERHASIL MENJUAL BUNGA TANPA SISA SATUPUN,,,

Ya ALLAH cinta ini untuk-Mu dan saudaraku seiman. Semoga kami senantiasa berada di lingkungan rahmat-Mu. Kami ingin menjadi setitik hujan di padang pasir. Memberikan kesejukan pada sekitarnya yang gersang. Kabulkanlah doa kami,,,


SEMANGAT KAWAN,,,
INSYAALLAH JALAN KITA MASIH PANJANG,,,
ALLAH DEKAT KAWAN,,,
MINTALAH PADA-NYA,,,


Wassalaamu'alaikum. Wr . Wb

Februari 16, 2009

3 hari... IsnyaAllah untuk selamanya

Assalaamu'alaikum. Wr. Wb

Saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman 3 hari kemarin, 13-15 februari 2009. Camping yang menyenangkan. Bisa berkenalan dengan teman-teman dari be2rp angkatan yang berbeda fakultas walaupun tetap 1 lingkup universitas. Sungguh mengesankan mengetahui orang-orang seperti mereka yang,,,, Akh,,,,subhanallaah sekali,,,,jiwa perjuangan utk Islam yg besar ada di diri mereka, malu rasanya bagi saya yang sudah tua seperti ini tidak ikut berjuang bersama mereka.

Bagi kawam-kawanku,,,semoga jihad kita mendapat ridha dari-Nya. Tetaplah semangat untuk meraih rahmat-Nya,,, dan mari kita ucapkan bersama-sama lafadz,,,BISMILLAAH,,,

Wassalaamu'alaikum. Wr. Wb

Februari 09, 2009

Hhmmm,,,

akhirnya bisa nulis juga,,,, dapet ilham tadi malem... Alhamdulillaah,,,

Sejenak Mempelajari "Waktu"

Assalmu’alaikum. Wr. Wb

Ku ucapkan terimakasih pada orang-orang yang selalu mengingatkanku dalam menulis. Semoga kalian termasuk orang-orang yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Pekan ini saya sangat tertarik dengan waktu. Bagaimana kita bisa menjadi pribadi muslim yang ideal bila kita tidak bisa menghargai waktu?

Mudah di katakan tapi sulit untuk dilakukan. ”Kita ketemu pukul 9.00 untuk membicarakan program kerja ke depan”. Atau kalimat pernyataan ”Aku datang pukul 7.00”. Lalu bagaimana dengan kenyataannya??? Kita (saya dan kaliaan semua) selalu menyepelekan kata dan angka (yang berbold), ada yang datang pukul 9.00 lebih 15 menit, 30 menit atau sampai 45 menit. Sebenarnya apa yang menjadi kendala bagi kita untuk mencoba tepat waktu? Jawabannya adalah kita tidak bersyukur pada Allah.

Al Qur’an dan sunnah saja sangat menaruh perhatian pada waktu, menunjukkan betapa pentingnya waktu dan mengungkap besarnya nikmat Allah di dalamnya. Firman Allah dalam QS. Al Furqaan ayat 62 : ” Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur.”

Begitu pula telah di riwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal ra, bahwa Nabi SAW bersabda: ”Tiada tergelincir kedua telapak kaki seorang hamba di hari Kiamat, sehingga ditanya tentang empat hal, yaitu tentang umurnya di mana ia habiskan, tentang masa mudanya di mana ia binasakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan ia belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya.” (HR. Al Bazzar dan Ath Thabrani)

Lalu apa kewajiban-kewajiban kita dalam memelihara waktu. Ust. Yusuf Qardawi (2007) mengutarakan beberapa kewajiban muslim terhadap waktu adalah sebagai berikut :
1. Bersemangat memanfaatkan waktu
2. Mempergunakan waktu kosong
3. Berlomba-lomba dalam kebajikan
4. Mengambil pelajaran dari yang lalu
5. Mengatur waktu
6. Merelevansikan waktu dengan amal perbuatan
7. Memperhatikan waktu utama

Waktu itu juga terdiri dari tiga masa yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu kita wajib melihat, mengisi dan mepersiapkan ketiga masa di atas. Tetap waspada terhadap bahaya waktu karena hal itu akan menggerogoti waktu hidup kita. Salah satu bahaya waktu adalah menunda-nundanya dan mengakhirkan kewajiban hari ini sampai esok hari. Bila kita rajin menjunjung tinggi kata-kata, ”entar aja deh”, ”nanti juga bisa”, ”main dulu aja ah” pasti dijamin kita akan menyesal di kemudian hari. Sub cabang bahaya dari menunda-nunda waktu menurut ust. Yusuf Qardawi adalah sebagai berikut :
a. Kita belum tentu dijamin hidup hingga esok hari
b. Jika kita menjamin hidup kita sampai esok hari, maka kita tak akan selamat dari datangnya penyakit atau kesibukan yang baru atau malapetaka yang turun.
c. Setiap hari itu ada amaliahnya dan setiap waktu terdpat kewajiban-kewajiban. Jadi, sebenarnya tidak ada waktu yang kosong dari amaliah.
d. Menjadikan hawa nafsu biasa meninggalkan waktu sedangkan kebiasaan itu akan menjadi karakter yang melekat di diri kita.
e. Beramal itu sebagai komitmen manusia yang hidup. Jadi, orang yang tidak beramal, pada hakikatnya tidak berhak menghayati hidup

”Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmuu, seakan-akan engkau akan mati besok”

Nah prend,,,gimana??? Ayo kita tingkatkan komitmen dalam menghargai waktu supaya kita termasuk orang-orang yang dirahmati Allah SWT. Amin

Salam cinta karena Allah...


Wassalaamu’alaikum. Wr. Wb